Gambaran Pelayanan Informasi Obat (Pio) Pada Pasien Apotek Erha21 Erha Clinic Bsd Periode Mei 2021

Jeniar Ulfita Rukmana, . (2021) Gambaran Pelayanan Informasi Obat (Pio) Pada Pasien Apotek Erha21 Erha Clinic Bsd Periode Mei 2021. Tangerang Selatan, STIKES WDH.

[img] Text
COVER.pdf
Restricted to Registered users only

Download (387kB)
[img] Text
BAB I.pdf
Restricted to Registered users only

Download (189kB)
[img] Text
BAB II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (339kB)
[img] Text
BAB III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (591kB)
[img] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (214kB)
[img] Text
BAB V.pdf
Restricted to Registered users only

Download (189kB)
[img] Text
Jurnal Jeniar.pdf
Restricted to Registered users only

Download (452kB)

Abstract

Latar Belakang: Pelayanan Informasi Obat merupakan kegiatan penyediaan dan pemberian informasi, rekomendasi obat yang independen, akurat, tidak bias, terkini dan komprehensif yang dilakukan oleh Apoteker kepada dokter, Apoteker, perawat, profesi kesehatan lainnya serta pasien dan pihak lain di luar Rumah Sakit. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengidentifikasi gambaran pelayanan informasi obat yang di terima oleh pasien di Apotek Erha 21 Erha Clinic BSD. Metode: Metode pada penelitian ini yaitu deskriptif dengan teknik accidental sampling berdasarkan survei dengan sampel yang didapat yaitu 62 responden, alat bantu yang digunakan adalah kuisioner. Hasil: Hasil penelitian dari kuisioner yang diberikan pada pasien mengenai pelayanan informasi obat didapatkan mengenai pemberian informasi obat melalui leaflet atau brosur sebanyak 22,58% selalu dilakukan; informasi terkait nama obat sebanyak 80,65% selalu dilakukan; bentuk sediaan obat (tablet, kapsul, sirup, cream, salep, dll) sebanyak 82,26% selalu dilakukan; dosis obat sebanyak 77,42% selalu dilakukan; cara pemakaian obat sebanyak 85,48% selalu dilakukan; cara penyimpanan obat sebanyak 80,65% selalu dilakukan; indikasi obat sebanyak 72,58% selalu dilakukan; interaksi obat sebanyak 75,81% selalu dilakukan; pencegahan terhadap interaksi obat sebanyak 74,19% selalu dilakukan; efek samping obat sebanyak 79,03% selalu dilakukan; cara pemusnahan obat (dibuang, dibakar, atau dikubur) sebanyak 9,68% selalu dilakukan.Kesimpulan: Pada pelayanan informasi obat mengenai pemberian leaflet atau brosur hasilnya 22,58% dan cara pemusnahan obat hasilnya 9,68% yang artinya masih jarang dilakukannya pemberian informasi dan edukasi oleh Apoteker kepada pasien di Apotek tersebut tentang pemberian leaflet atau brosur dan cara pemusnahan obat. Disarankan agar Apoteker dapat melengkapi informasi dan edukasi yang diberikan kepada pasien khususnya yang masih kurang. Kata Kunci : Pelayananan Informasi Obat

Item Type: Other
Subjects: R Medicine > RS Pharmacy and materia medica
Depositing User: Andika Rizky Nugraha
Date Deposited: 16 Mar 2022 03:45
Last Modified: 16 Mar 2022 03:45
URI: http://eprints.wdh.ac.id/id/eprint/1494

Actions (login required)

View Item View Item