Studi Literatur Gambaran Penggunaan Obat Off-Label Pada Pasien Anak

Winda Auliyanti Putri, . (2021) Studi Literatur Gambaran Penggunaan Obat Off-Label Pada Pasien Anak. STIKES WDH, Tangerang Selatan.

[img] Text
COVER.pdf
Restricted to Registered users only

Download (482kB)
[img] Text
BAB I.pdf
Restricted to Registered users only

Download (71kB)
[img] Text
BAB II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (55kB)
[img] Text
BAB III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (111kB)
[img] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (135kB)
[img] Text
BAB V.pdf
Restricted to Registered users only

Download (63kB)
[img] Text
JURNAL.pdf
Restricted to Registered users only

Download (185kB)

Abstract

Penggunaan obat secara off-label berpotensi menimbulkan kesalahan dalam pengobatan atau menimbulkan reaksi obat yang tidak dikehendaki terutama pada pasien neonates.Obat yang dinyatakan off-label yang tidak sesuai dengan informasi resmi obat.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik pasien rawat inap anak berdasarkan umur, jenis kelamin dan penyakit/diagnosis. Mengidentifikasi obat berdasarkan kriteria off-label indikasi, off-label usia, off-label rute pemberian dan off-label unlicensed. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif dengan menggunakan metode Literatur Review.Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan jurnal dari beberapa.Penelitian ini menggunakan teknik Simple Purposive Sampling. Data dianalisis berdasarkan off-label indikasi, off-label usia, off-label dosis, off-label rute pemberian, dan unlicensed dari sumber monografi resmi. Obat off-label paling banyak digunakan kemudian dianalisis berdasarkan jurnal ilmiah. Menggunakan 3 jurnal review yaitu jurnal Zakky cholisoh 2020, Warti Lastri et al, 2019 dan Setia Nuradha et al, 2017. Hasil evaluasi menunjukkan terdapat 393 (15,26%) pemberian off-label dan 69 (2,69%) pemberian obat unlicensed (Zakky cholisoh, 2020), pemberian obat off-label 82 (20,25%) pada penelitian (Warti Lastri et al, 2019) dan pemberian obat off-label terdapat 94 (2,08%) pada penelitian (Setia Nuradha et al, Dkk 2017). Proporsi masing-masing jenis off-label dari semua pemberian obat adalah obat ondansentron (1,64%) termasuk dalam kriteria off-label berdasarkan indikasi (Zakky Cholisoh, 2020), pemberian obat ondansentron (10,37%) (Warti Lastri et al, 2019) dan pemberian obat salbutamol 100% (Setia Nuradha et al, 2017). Pemberian obat dalam kriteria off-label berdasarkan usia adalah obat salbutamol 7,97% (Zakky Cholisoh, 2020) dan obat pseudoepherdin hcl 8,15% (Warti Lastri et al, 2019). Pemberian obat dalam kriteria off-label berdasarkan rute pemberian salbutamol sulfate 7 (1,73%) (Warti Lastri et al, 2019). Pemberian obat dalam kriteria off-label unlicensed obat triamsinolon (2,13%) (Zakky cholisoh, 2020).Bagi peneliti selanjutnya dapat mengkaji lebih dalam mengenai penggunaan obat off-label pada pasien anak dan diharapkan dapat observasi langsung ke tempat penelitian seperti Rumah Sakit. KataKunci : off-label neonatus, off-label pediatric, Unlicensed.

Item Type: Other
Subjects: R Medicine > RS Pharmacy and materia medica
Depositing User: Andika Rizky Nugraha
Date Deposited: 18 Mar 2022 08:38
Last Modified: 18 Mar 2022 08:38
URI: http://eprints.wdh.ac.id/id/eprint/1552

Actions (login required)

View Item View Item