Mila Kartini Putri, . (2020) Gambaran Perencanaan Dan Pengadaan Obat Di Apotek Fit Jakarta Selatan Periode Januari – Maret 2020. STIKES WDH, Tangerang Selatan.
Text
COVER_removed.pdf Restricted to Registered users only Download (194kB) |
|
Text
BAB I.pdf Restricted to Registered users only Download (55kB) |
|
Text
BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (187kB) |
|
Text
BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (93kB) |
|
Text
BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (250kB) |
|
Text
BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (45kB) |
|
Text
MANUSCRIP.pdf Restricted to Registered users only Download (143kB) |
Abstract
Kekurangan obat pada setiap unit pelayanan kesehatan merupakan suatu komponen masalah yang kompleks. Oleh karena itu diperlukan manajemen pengelolaan obat yang efektif dan efisien. Salah satu proses pengelolaan obat yang efektif adalah dengan menjamin ketersediaan obat baik dalam hal jenis dan jumlah yang tepat sesuai dengan kebutuhan sehingga dapat menghindari adanya kekurangan dan kelebihan obat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi proses perencanaan dan pengadaan obat di Apotek Fit Jakarta Selatan. Penelitian ini dimulai dari Januari sampai Maret 2020. Penulisan ini termasuk dalam kategori deskriptif dengan mengumpulkan data secara retrospektif yaitu berdasarkan data yang sudah ada di tahun 2019 dan data pada saat penelitian dilakukan. Untuk menentukan sampel peneliti menggunakan non probability sampling dengan metode total sampling yang berarti bahwa semua total populasi digunakan sebagai sampel. Proses perencanaan obat di Apotek Fit menggunakan metode konsumsi dan pola penyakit. Hasil penelitian ini diketahui berdasarkan 4 indikator yaitu Kesesuaian item obat yang tersedia dengan DOEN, Frekuensi pengadaan tiap item obat pertahun, Frekuensi kelengkapan surat pesanan/kontrak, dan Frekuensi tertundanya pembayaran oleh Apotek terhadap waktu yang disepakati. Ada tahap selection kesesuaian item obat yang tersedia dengan DOEN 16%. Pada tahap procurement frekuensi pengadaan tiap item obat perbulan 0 – 13 kali, tidak terdapat kesalahan dalam kelengkapan faktur pesanan dari 75 sampel faktur, tidak ada kesalahan dalam frekuensi tertundanya pembayaran apotek terhadap waktu yang telah disepakati. Saran untuk penelitian selanjutnya perlu dilakukan penelitian berkenaan dengan gambaran pengadaan obat pada bagian frequensi pemesanan obat di apotek untuk tahun-tahun berikutnya. Kata kunci: pengadaan, standar, apotek
Item Type: | Other |
---|---|
Subjects: | R Medicine > RS Pharmacy and materia medica |
Depositing User: | Andika Rizky Nugraha |
Date Deposited: | 08 Mar 2021 02:50 |
Last Modified: | 08 Mar 2021 02:50 |
URI: | http://eprints.wdh.ac.id/id/eprint/221 |
Actions (login required)
View Item |