Hubungan Antara Hematokrit, Hemoglobin, Trombosit, Leukosit Dengan Tingkat Keparahan Pada Pasien Demam Berdarah Dengue (Dbd) Di Rsud Tangerang Selatan

Maulina Mutia, . (2022) Hubungan Antara Hematokrit, Hemoglobin, Trombosit, Leukosit Dengan Tingkat Keparahan Pada Pasien Demam Berdarah Dengue (Dbd) Di Rsud Tangerang Selatan. STIKES WDH, Tangerang Selatan.

[img] Text
COVER.pdf
Restricted to Registered users only

Download (613kB)
[img] Text
BAB I.pdf
Restricted to Registered users only

Download (195kB)
[img] Text
BAB II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (253kB)
[img] Text
BAB III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (326kB)
[img] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (349kB)
[img] Text
BAB V.pdf
Restricted to Registered users only

Download (89kB)
[img] Text
FILE JURNAL.pdf
Restricted to Registered users only

Download (474kB)

Abstract

Pemeriksaan darah merupakan prosedur yang dilaksanakan di rumah sakit guna memastikan diagnosis demam berdarah dengue (DBD), beberapa komponen darah yang diperiksa seperti nilai hematokrit, kadar hemoglobin, jumlah trombosit, dan jumlah leukosit, pemeriksaan tersebut merupakan indikator penting yang harus diperhatikan agar dapat memudahkan petugas medis mengelompokkan dan memberi penanganan yang tepat berdasarkan tingkat keparahannya. Tujuan : untuk mengetahui hubungan nilai hematokrit, kadar hemoglobin, jumlah trombosit, dan jumlah leukosit dengan tingkat keparahan pada pasien DBD. Metode : jenis penelitian deskriptif analitik dengan desain cross sectional dan pengambilan sampel secara total sampling. Data yang diambil yaitu usia, jenis kelamin, nilai hematokrit, kadar hemoglobin, jumlah trombosit, jumlah leukosit, serta tingkat keparahan pasien. Analisis data secara univariat menggunakan Microsoft Excel 2016 dan analisis bivariat dengan uji korelasi Spearman yang dianalisis dengan SPSS. Hasil : diperoleh data sebaran pasien DBD meningkat pada bulan desember mencapai 14 kasus, pasien didominasi oleh rentang usia 12-25 tahun (17,14%), dan jenis kelamin laki-laki (31,43%), pasien banyak mengalami tingkat keparahan derajat I (75,1%), pada derajat III nilai hematokrit mengalami peningkatan, sedangkan rata-rata jumlah trombosit pada pasien mengalami penurunan, ada hubungan sangat lemah arah negatif antara hematokrit dengan tingkat keparahan (P value 0,036 dan r -0,251), dan ada hubungan negatif cukup antara trombosit dengan tingkat keparahan (P value 0,030 dan r -0,260). Kesimpulan : dapat disimpulkan bahwa hematokrit dan trombosit bisa dipertimbangkan untuk menentukan tingkat keparahan. Saran : perlu dilakukan penelitian selanjutnya, terkait terapi pengobatan pada pasien DBD sesuai tingkat keparahannya. Kata Kunci : DBD, Hematokrit, Hemoglobin, Trombosit, Leukosit Referensi : Artikel, Dokumen Resmi, E-book, Jurnal, Karya Tulis Ilmiah, Skripsi Tahun : 2010 s/d 2022 Jumlah Referensi : 38

Item Type: Other
Subjects: R Medicine > RS Pharmacy and materia medica
Depositing User: Andika Rizky Nugraha
Date Deposited: 26 Sep 2022 06:23
Last Modified: 26 Sep 2022 06:23
URI: http://eprints.wdh.ac.id/id/eprint/2444

Actions (login required)

View Item View Item