Evaluasi Penggunaan Antibiotik Pada Pasien Infeksi Saluran Pernafasan Akut (Ispa) Non-Pneumoniaanak Di Instalasi Rawat Jalan Rsud Kota Tangerang Selatantahun 2016

Eri Sigit Wibowo, . (2017) Evaluasi Penggunaan Antibiotik Pada Pasien Infeksi Saluran Pernafasan Akut (Ispa) Non-Pneumoniaanak Di Instalasi Rawat Jalan Rsud Kota Tangerang Selatantahun 2016. STIKES WDH, Tangerang Selatan.

[img] Text
FILE COVER_removed.pdf
Restricted to Registered users only

Download (266kB)
[img] Text
BAB I.pdf
Restricted to Registered users only

Download (102kB)
[img] Text
BAB II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (282kB)
[img] Text
BAB III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (241kB)
[img] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (229kB)
[img] Text
BAB V.pdf
Restricted to Registered users only

Download (92kB)

Abstract

Infeksi Saluran Pernafasan Akut merupakan infeksi akut yang menyerang salah satu bagian atau lebih dari saluran pernafasan mulai dari hidung sampai alveoli termasuk adneksa (sinus, rongga telinga tengah, pleura). Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi rasionalitas penggunaan antibiotik pada pasien Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) non-pneumonia anak menggunakan metode evaluasi Gyssens di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Tangerang Selatan Tahun 2016. Penelitian ini termasuk dalam kategori deskriptif retrospektif yaitu berdasarkan data yang sudah ada dan tertulis dalam catatan medis pasien. Pada Tahun 2016 terdapat 130 pasien anak yang masuk dalamkriteria peneitian. Berdasarkan usia pasien ISPA non-pneumonia terbanyak pada usia 5-14 tahun 68 pasien (52,3%), berdasarkanjenis kelamin terbanyak adalah perempuan (53,8%) dan sisanya adalah laki-laki (46,2%). Hasil penggunaan antibiotik terbanyak untuk terapi ISPA non-pneumonia adalah sefiksim 67 obat (51,3%), azitromisin 40 obat (30,7%), sefadroksil 21 obat (16,2%), eritromisin 1 obat (0,77%), dan claneksi 1 obat (0,77%), hasil diagnosa dan penyakit penyerta terbanyak adalah 81 (62,3%) pasien faringitis, 31 (23,8%) pasien tonsilitis, 8 (6,2%) pasien faringitis dengan pneumonia atipikal, 5 (3,8%) pasien faringitis dengan bronkhitis, 2 (1,5%) pasien faringitis dengan dispepsia, 1 (0,8%) pasien faringitis dengan asma bronkhial, 1 (0,8%) pasien faringitis dengan konjungtivitis, 1 (0,8%) pasien dengan ikteriadan hasil penelitian menggunakan kategori Gyssens menunjukan penggunaan antibiotik yang sudah rasional sebanyak 63 pasien (49,2%), tidak tepat dosis 54 pasien (40,8%), pemberian antibiotik terlalu lama 8 pasien (6,2%), dan terdapat antibiotik yang lebih efektif 5 pasien (3,8%). Kata Kunci : Infeksi Saluran Pernafasan Akut non-pneumonia, Pasien Anak. Referensi : Jurnal dan Buku Tahun : 1995-2013 Jumlah Referensi : 24

Item Type: Other
Subjects: R Medicine > RS Pharmacy and materia medica
Depositing User: Andika Rizky Nugraha
Date Deposited: 07 Apr 2021 07:52
Last Modified: 07 Apr 2021 07:52
URI: http://eprints.wdh.ac.id/id/eprint/273

Actions (login required)

View Item View Item