Hubungan Lama Pemakaian Chateter Intra Vena Perifer Dengan Kejadian Plebitis Di Rumah Sakit Sari Asih Ciputat Tahun 2021

Muhammad Ali Barges, . (2021) Hubungan Lama Pemakaian Chateter Intra Vena Perifer Dengan Kejadian Plebitis Di Rumah Sakit Sari Asih Ciputat Tahun 2021. STIKES WDH, Tangerang Selatan.

[img] Text
cover.pdf
Restricted to Registered users only

Download (498kB)
[img] Text
BAB I.pdf
Restricted to Registered users only

Download (167kB)
[img] Text
BAB II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (204kB)
[img] Text
BAB III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (96kB)
[img] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (295kB)
[img] Text
BAB V.pdf
Restricted to Registered users only

Download (512kB)
[img] Text
BAB VI.pdf
Restricted to Registered users only

Download (151kB)
[img] Text
MANUSKRIP.pdf
Restricted to Registered users only

Download (194kB)

Abstract

Tindakan invasif pemasangan intra vena line perifer merupakan salah satu tindakan yang sangat sering dilakukan di pelayanan kesehatan, sebagai indikasi akses terapi cairan elektrolit, dan sebagai akses obat intravena. Tingginya angka tindakan invasif intra vena line perifer mengharuskan rumah sakit untuk selalu terus memantau resiko – resiko yang mungkin terjadi akibat prosedur tersebut, diantaranya resiko infeksi area invasif, inflamasi Phlebitis extravasasi vena, luka bakar kimiawi dan pecahnya pembuluh darah. Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui hubungan Lama Pemakain Chateter Intra Vena Perifer Dengan Kejadian Plebitis Di Rumah Sakit Sari Asih Ciputat. Metode Penelitian ini menggunakan survei analitik dengan desain penelitian cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan teknik consecutive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 65 responden, uji statistik yang digunakan dalam penelitian ini yaitu uji statistik non parametrik dengan formula spearman rank rho. Hasil Penelitian menunjukan bahwa responden dengan terpasang IV chateter perifer lebih 3 hari terjadi phlebitis sebanyak 50.8%. Data yang telah didapatkan kemudian dilakukan uji hipotesis. Hasil uji statistik non parametrik nilai p-value sebesar 0,013 < α (0,05) yang artinya hipotesis H0 ditolak dan Ha diterima, dengan Correlation Coefficient sebesar 0.307 yang artinya pada tingkat keeratan sedang. Kesimpulan dari penelitian ini plebitis terjadi pada responden terpasang infus > 3 hari sebanyak 17 (26.3%) dan responden yang terpasang infus 3 hari sebanyak 7 (10.7%). Maka kesimpulannya Ada Hubungan yang signifikan Hubungan Lama Pemakain Chateter Intra Vena Perifer Dengan Kejadian Plebitis Di Rumah Sakit Sari Asih Ciputat dari uji Spearman Rank test dengan nilai p-value 0,013 < α 0,05%. Saran dari hasil penelitian ini diharapkan dapart meningkatkan pengembangan pada penelitian selanjutnya di institusi pendidikan bahwa terdapat beberapa faktor lain yang dapat mempengaruhi kejadian plebitis pada responden selain dari lama pemakaian IV chateter perifer. Kata Kunci : Lama terpasang IV chateter perifer, Incident plhebitis. Kepustakaan : 20 (2010-2018)

Item Type: Other
Subjects: R Medicine > RT Nursing
Depositing User: Winda Safitri .
Date Deposited: 10 Sep 2021 07:30
Last Modified: 10 Sep 2021 07:30
URI: http://eprints.wdh.ac.id/id/eprint/802

Actions (login required)

View Item View Item