Pola Peresepan Obat Hipoglikemik Oral Pada Pasien Rawat Inap Diabetes Melitus Tipe 2 Di Rs Premier Bintaro tahun 2018

Mumun Maemunah, . (2019) Pola Peresepan Obat Hipoglikemik Oral Pada Pasien Rawat Inap Diabetes Melitus Tipe 2 Di Rs Premier Bintaro tahun 2018. STIKES WDH, Tangerang Selatan.

	Text COVER.pdf Restricted to Registered users only Download (846kB)
	Text BAB I.pdf Restricted to Registered users only Download (217kB)
	Text BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (478kB)
	Text BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (188kB)
	Text BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (401kB)
	Text BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (89kB)
	Text JURNAL.pdf Restricted to Registered users only Download (225kB)

Abstract

Diabetes mellitus merupakan suatu kelompok penyakit metabolik yang ditandai dengan keadaan hiperglikemik dan terjadi karena gangguan sekresi insulin, kerja insulin atau kedua-duanya. Jumlah penderita diabetes mellitus di dunia mencapai 415 juta jiwa dan di perkirakan akan meningkat menjadi 642 juta jiwa di tahun 2040. Penyakit diabetes mellitus sangat berpengaruh terhadap kualitas sumber daya manusia dan berdampak pada peningkatan biaya yang cukup besar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik pasien diabetes mellitus tipe 2 berdasarkan usia dan jenis kelamin, dan pola peresepan berdasarkan jenis obat, golongan obat, dosis obat dan jumlah obat. Populasi yang didapat adalah 763 pasien, tehnik pengambilan sampel mengunakan simple random sampling dan sampel yang digunakan berjumlah 189 pasien. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dan menggunakan sumber data sekunder yang diperoleh dari data rekam medis. Hasil dari penelitian mengenai pola peresepan obat hipoglikemik oral pada pasien rawat inap di RS Premier Bintaro adalah berdasarkan karateristik pasien usia terbanyak penderita diabetes mellitus adalah usia >65 tahun (45,50%), jenis kelamin pada perempuan (53,44%). Berdasarkan pola peresepan jenis obat hipoglikemik oral terbanyak yang digunakan adalah metformin (32,60%), golongan obat terbanyak adalah sulfonilurea (40,29%), dosis harian terbanyak metformin 1000-1500 mg (21,42 %), dan jumlah penggunaan obat terbanyak adalah pasien mendapat satu jenis OHO (58,73%). Saran dalam penelitian ini adalah perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang terapi insuin, dan terapi kombinasi OHO-insulin.

Item Type:	Other
Subjects:	R Medicine > RS Pharmacy and materia medica
Depositing User:	Andika Rizky Nugraha
Date Deposited:	28 Sep 2021 03:35
Last Modified:	28 Sep 2021 03:35
URI:	http://eprints.wdh.ac.id/id/eprint/887

Actions (login required)

View Item