Tinjauan Formulasi Sediaan Salep Dari Ekstrak Tanaman Yang Dapat Menghambat Bakteri Staphylococcus Aureus Atcc 25923 Berdasarkan Studi Literatur

Rahmad Santoso, . (2020) Tinjauan Formulasi Sediaan Salep Dari Ekstrak Tanaman Yang Dapat Menghambat Bakteri Staphylococcus Aureus Atcc 25923 Berdasarkan Studi Literatur. STIKES WDH, Tangerang Selatan.

[img] Text
COVER.pdf
Restricted to Registered users only

Download (701kB)
[img] Text
BAB I.pdf
Restricted to Registered users only

Download (19kB)
[img] Text
BAB II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (460kB)
[img] Text
BAB III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (227kB)
[img] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (9kB)
[img] Text
MANUSCRIPT.pdf
Restricted to Registered users only

Download (325kB)

Abstract

Latar belakang Kulit adalah suatu pembungkus yang elastik yang melindungi tubuh dari pengaruh lingkungan. Banyak penyakit yang ditemukan pada kulit dan banyak juga berbagai sediaan topikal yang digunakan untuk mengobati penyakit kulit, salah satunya salep. Ada beberapa tanaman yang memiliki aktivitas antibakteri dan dapat dijadikan sebagai salep antibakteri. Tujuan penelitian ini untuk membandingkan formulasi ekstrak daun katuk, daun kelor dan kulit jeruk purut yang dapat dijadikan sediaan salep dan memiliki daya hambat terhadap bakteri staphylococcus aureusdan nantinya akan digunakan sebagai salep antibakteri. Metode penelitian menggunakan studi literatur yaitu membandingkan 3 formula dari ekstrak daun katuk, daun kelor dan kulit jeruk purut. Semua tanaman yang akan diteliti diproses dengan cara dimaserasi menggunakan etanol 70%, hingga menghasilkan ekstrak kental. Lalu ekstrak diujikan terhadap bakteri Staphylococcus aureusuntuk mendapatkan konsentrasi terbaik dengan metode sumuran. Konsentrasi terbaik dari uji ekstrak kemudian digunakan sebagai formula sediaan salep. Hasil perbandingan 3 formula salep dengan menggunakan ekstrak daun katuk, daun kelor dan kulit jeruk purut yaitu semua ekstrak baik dan dapat membunuh bakteri staphylococcus aureus tetapi yang paling besar dalam menghambat bakteri s. aureus adalah ekstrak daun kelor. Kesimpulan semua ekstrak tanaman dapat dijadikan sebagai salep dengan berbagai rancangan formulasi dan memiliki hasil uji organoleptis dan pH yang baik, Ekstrak daun terbaik dari uji antibakteri ditemukan pada ekstrak daun kelor dengan diameter hambat 22,5 mm. Saran pada formulasi ekstrak daun kelor dan ekstrak daun katuk sebaiknya diberikan zat tambahan atau pewangi agar sediaan dapat bertahan dan tetap memiliki aroma yang khas, karna bau dari adeps lanae dan vaselin album memiliki wangi yang tidak sedap. Kata Kunci : Formulasi salep, tanaman antibakteri, salep, bakteri Staphylococcus aureus,uji daya hambat. Referensi : 18 Jurnal dan 40 Buku (Tahun 2000 s.d. 2020)

Item Type: Other
Subjects: R Medicine > RS Pharmacy and materia medica
Depositing User: Andika Rizky Nugraha
Date Deposited: 11 Oct 2021 04:13
Last Modified: 11 Oct 2021 04:13
URI: http://eprints.wdh.ac.id/id/eprint/912

Actions (login required)

View Item View Item