Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Kelelahan Kerja Pada Tenaga Kerja Konstruksi Pt. Wijaya Karya (Wika) Gedung Apartement B Residence Di Bumi Serpong Damai Tahun 2018

Putri Andini, . (2018) Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Kelelahan Kerja Pada Tenaga Kerja Konstruksi Pt. Wijaya Karya (Wika) Gedung Apartement B Residence Di Bumi Serpong Damai Tahun 2018. STIKES WDH, Tangerang Selatan.

[img] Text
COVER.pdf
Restricted to Registered users only

Download (696kB)
[img] Text
BAB I.pdf
Restricted to Registered users only

Download (175kB)
[img] Text
BAB II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (391kB)
[img] Text
BAB III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (403kB)
[img] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (208kB)
[img] Text
BAB V.pdf
Restricted to Registered users only

Download (155kB)
[img] Text
JURNAL.pdf
Restricted to Registered users only

Download (461kB)

Abstract

Kelelahan kerja merupakan salah satu permasalahan kesehatan dan keselamatan kerja yang dapat menjadi faktor risiko terjadinya kecelakaan pada saat bekerja. kelelahan yang terjadi disebabkan oleh adanya beban kerja yang terlalu berat dan waktu kerja yang melebihi batas normal. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Analitik dengan desain cross sectional. Bertujuan untuk melihat hubungan antaravariabel independen (usia, waktu kerja, beban kerja dan status gizi) dengan variabel dependen (kelelahan kerja). Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah Total Sampling dengan jumlah responden 40 orang. Teknik pengambilan data kelelahan kerja menggunakan kuesioner 30-item dengan pertanyaan tentang gejala kelelahan umum IFRC (Industrial Fatigue Research Committee of Japanese Association of Industrial Health). Uji statistik menggunakanuji Chi Square.Berdasarkan hasil penelitian, frekuensi kelelahan kerja pada tenaga kerja bagian unit Pengecoran dan K35R di PT. Wijaya Karya Bangunan Gedung – Proyek Apartement B Residence rata-rata mengalami kelelahan yaitu 72,5%. Berdasarkan analisis bivariat dapat diketahui bahwa adanya hubungan yang bermakna beban kerja (p= 0,000) dan waktu kerja (p= 0,039) dengan kelelahan kerja. Tidak ada hubungan bermakna usia (0,295) dan status gizi (0,704) dengan kelelahan kerja. Untuk mengurangi kelelahan kerja disarankan bagi para pekerja untuk mengoptimalkan waktu istirahatnya serta melakukan peregangan otot disela-sela pekerjaan. Untuk perusahaan supaya adanya batasan jam kerja maksimal 8-10 jam/hari dan menghimbau pekerja untuk berolahraga sebelum bekerja. Kata Kunci : Kelelahan kerja, Kuesioner IFRC Jumlah Referensi : 61 (1985 – 2017)

Item Type: Other
Subjects: R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA0421 Public health. Hygiene. Preventive Medicine
Depositing User: Andika Rizky Nugraha
Date Deposited: 10 Nov 2021 04:21
Last Modified: 10 Nov 2021 04:21
URI: http://eprints.wdh.ac.id/id/eprint/995

Actions (login required)

View Item View Item