Evaluasi Potensi Interaksi Obat Racikan Pediatri Pada Pasien Ispa Di Poli Anakrsia Dhia Ciputat Periode Oktober - Desember 2020

Ersa Tria Wardani, . (2021) Evaluasi Potensi Interaksi Obat Racikan Pediatri Pada Pasien Ispa Di Poli Anakrsia Dhia Ciputat Periode Oktober - Desember 2020. STIKES WDH, Tangerang Selatan.

[img] Text
COVER.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
[img] Text
BAB I.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
[img] Text
BAB II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
[img] Text
BAB III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
[img] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
[img] Text
BAB V.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
[img] Text
MANUSCRIPT.pdf
Restricted to Registered users only

Download (743kB)

Abstract

Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) adalah infeksi saluran pernafasan baik saluran pernafasan atas atau bawah, dan dapat menyebabkan penyakit dari infeksi ringan sampai penyakit yang parah dan mematikan.Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengevaluasi potensi interaksi obat pasien pediatri di Poli Anak RSIA Dhia Ciputat Periode Oktober – Desember Tahun 2020 yang menerima resep racikan pada pasien ISPA. Penelitian ini menggunakan metode total sampling dengan rancangan deskriptif dan penelusuran data secara retrospektif. Hasil menunjukan kasus pediatri yang paling banyak penderita ISPA berdasarkan usia adalah kelompok usia 0 – 4 Tahun dengan jumlah 47 pasien (78,33 %). Pasien pediatri yang mendapatkan resep racikan paling banyak berjenis kelamin laki-laki dengan jumlah 34 pasien (56,67 %). Sedangkan yang berjenis kelamin perempuan dengan jumlah 26 pasien (43,33 %). Jumlah kasus jenis penggunaan obat dalam satu racikan yang paling banyak diterima oleh pasien pediatri adalah 1 – 3 obat sebanyak 34 (56,67 %). Penggunaan obat antibiotik yang paling banyak digunakan adalah Sefadroksil sebanyak 18 kasus (30 %), analgetik-antipiretik Parasetamol sebanyak 13 kasus (21,67 %), antihistamin Klorpeniramin Maleat Maleat sebanyak 35 kasus (58,33 %), kortikosteroid yaitu Triamsinolon sebanyak 31 kasus (51,66 %), ekspektoran yaitu Gliseril Guaiakolat sebanyak 15 kasus (25 %), mukolitik menggunakan Erdostein sebanyak 1 kasus (1,66 %), antikonvulsan Fenobarbital sebanyak 2 kasus (3,33 %), bronkodilator Salbutamol 17 kasus (28,33 %), vitamin yang paling banyak digunakan yaitu Vitamin B-komplek sebanyak 15 kasus (25 %).Tingkat keparahan interaksi obat yang paling banyak adalah minor sebanyak 57 kejadian (87,70 %) dan moderate sebanyak 8 kejadian (12,30 %). Kata Kunci : Pediatri, Racikan, ISPA, Interaksi Obat

Item Type: Other
Subjects: R Medicine > RS Pharmacy and materia medica
Depositing User: Andika Rizky Nugraha
Date Deposited: 09 Mar 2022 03:06
Last Modified: 09 Mar 2022 03:06
URI: http://eprints.wdh.ac.id/id/eprint/1438

Actions (login required)

View Item View Item