Faktor-Faktor Penyebab Hipotermi Pasca Operasi Dengan General Anestesi Di Instalasi Bedah Sentral Rsud Banten Pada Tahun 2021

Encep Nurohman, . (2021) Faktor-Faktor Penyebab Hipotermi Pasca Operasi Dengan General Anestesi Di Instalasi Bedah Sentral Rsud Banten Pada Tahun 2021. STIKES WDH, Tangerang Selatan.

[img] Text
COVER.pdf
Restricted to Registered users only

Download (309kB)
[img] Text
BAB I..pdf
Restricted to Registered users only

Download (214kB)
[img] Text
BAB II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (290kB)
[img] Text
BAB III..pdf
Restricted to Registered users only

Download (245kB)
[img] Text
BAB IV..pdf
Restricted to Registered users only

Download (267kB)
[img] Text
BAB V..pdf
Restricted to Registered users only

Download (303kB)
[img] Text
BAB VI..pdf
Restricted to Registered users only

Download (197kB)
[img] Text
JURNAL.pdf
Restricted to Registered users only

Download (107kB)

Abstract

Latar belakang: General anestesi adalah teknik yang sering dijumpai dalam operasi, yakni lebih dari 80% (Harahap, 2014). Ditemukan 2,5% pasien mengalami komplikasi setelah menjalani anestesi (Mahalia, 2012). Setiyanti (2016), menyebutkan jumlah pasien pasca anestesi hampir 80% mengalami kejadian hipotermi. Tujuan: Teridentifikasinya faktor-faktor penyebab hipotermi pasca general anestesi di IBS RSUD Banten. Metode: Penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian observasional analitik. Sampel penelitian berjumlah 56 responden pasca operasi dengan general anestesi dengan teknik pengambilan sample consecutive sampling, uji yang digunakan adalah uji Chi-Square. Hasil: Teridentifikasi karakteristik responden berdasarkan faktor usia dengan hipotermi pasca operasi dengan general anestesi di IBS RSUD Banten yaitu usia responden yang mengalami hipotermi hampir setengahnya pada rentang usia 46-55 tahun, yaitu 91,0%. Dan teridentifikasi karakteristik responden berdasarkan faktor jenis kelamin dengan hipotermi pasca operasi dengan general anestesi di IBS RSUD Banten yaitu responden yang mengalami hipotermi hampir seluruh responden jenis kelamin perempuan, yaitu 91,0%.Ada hubungan antara faktor IMT (p = 0,032) dengan hipotermi, ada hubungan antara lama operasi (p = 0,001) dengan hipotermi, ada hubungan antara jenis operasi (p =0,012), ada hubungan antara suhu ruangan (p = 0,015) dengan hipotermi pascageneral anestesi, teridentifikasi ada hubungan antara faktor penyebab hipotermi pasca operasi (IMT, lama operasi, jenis operasi, suhu ruangan) dengan hipotermi (p = 0,020) Kesimpulan : Terdapat hubungan antara faktor usia, IMT, jenis kelamin, lama operasi, jenis operasi dan suhu ruangan dengan hipotermi pasca general anestesi di IBS RSUD Banten. Saran : Diharapkan peneliti selanjutnya untuk dapat mengembangkan penelitian ini dengan meneliti lebih lanjut mengenai faktor-faktor lain yang berhubungan dengan hipotermia pada klien pasca operasi dengan anestesi umum khususnya cairan infus yang akan digunakan dan obat anestesi. Kata kunci: Hipotermi, usia, IMT, jenis kelamin, lama operasi, jenis operasi, suhu ruangan, general anestesi. Referensi : 28 ( 2008-2020)

Item Type: Other
Subjects: R Medicine > RT Nursing
Depositing User: Winda Safitri .
Date Deposited: 22 Jul 2022 04:06
Last Modified: 22 Jul 2022 04:06
URI: http://eprints.wdh.ac.id/id/eprint/1877

Actions (login required)

View Item View Item