Asuhan Kebidanan Pada Bayi Dengan Bayi Berat Lahir Rendah (Bblr) Di Puskesmas Serpong Ii Kota Tangerang Selatan

Siti Hodijah, . (2015) Asuhan Kebidanan Pada Bayi Dengan Bayi Berat Lahir Rendah (Bblr) Di Puskesmas Serpong Ii Kota Tangerang Selatan. STIKES WDH, Tangerang Selatan.

[img] Text
COVER DLL.pdf
Restricted to Registered users only

Download (547kB)
[img] Text
BAB 1 -5.pdf
Restricted to Registered users only

Download (356kB)

Abstract

Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) ialah bayi baru lahir yang berat badanya saat lahir kurang dari 2.500 gram (sampai 2.499 gram) Adapun penyebab BBLR sangat multifaktorial antara lain Gizi ibu sangat kurang pada masa kehamilan, gangguan pertumbuhan dalam kandungan (janin tumbuh lambat), faktor placenta, infeksi, kelainan rahim ibu, trauma, dan lain-lain. Angka kematian bayi (AKB) menurut WHO data BBLR di rincikan sebanyak 17 % dari 25 juta persalinan pertahun di dunia dan hampir semua terjadi di negara berkembang. Angka kejadian BBLR di indonesia adalah 10,5 % Tahun 2009 masih di atas angka rata-rata Thailand (9,6%) dan Vietnam (5,2 %) di Indonesia BBLR bersama prematur merupakan penyebab kematian neonatal yang tinggi. Di Puskesmas Serpong II angka kejadian BBLR pada tahun 2013 terdapat 3 kasus, tahun 2014 terdapat 5 kasus BBLR dari 311 bayi yang di lahirkan sehingga penulis tertarik untuk melakukan “Asuhan Kebidanan persalinan Normal Pada Bayi Ny A dengan berat badan lahir rendah di Puskesmas Serpong II. Tujuan dari pengambilan kasus ini adalah meningkatkan profesionalisme bidan untuk menerapkan teori manajemen kebidanan dengan metode Varney dan pendokumentasian SOAP dalam melaksanakan setiap asuhanya. Maka dapat menyimpulkan bahwa, penulis telah melaksanakan pengkajian dengan baik secara subjektif maupun objektif pada bayi Ny A dengan berat badan lahir rendah. Melakukan interpretasi data dengan menetapkan diagnosa, menetapkan masalah dan kebutuhan asuhan kebidanan pada bayi Ny A dengan berat badan lahir rendah. Hasil yang di temukan pada asuhan kebidanan pada bayi Ny A terdapat masalah-masalah antara lain ibu belum bisa merawat bayinya sehingga kebutuhanya adalah pendidikan tentang perawatan bayi sehari-hari. Setelah di berikan asuhan kebidanan 1 (satu) kali di puskesmas serpong II dan 2 (dua) kali kunjungan rumah semua masalah dapat diatasi karena ibu selalu menaati semua yang di sarankan. Wewenang bidan kegawat daruratan dengan merujuk dan bidan di berikan kewenangan normal, berdasarkan peraturan menteri kesehatan permenkes nomor 1464/Menkes/Per/X/2010 tentang izin praktek bidan. Kata Kunci : Bayi Berat Badan Lahir Rendah Sumber : 12 Sumber Tahun : 2005-2011

Item Type: Other
Subjects: R Medicine > RG Gynecology and obstetrics
Depositing User: Winda Safitri .
Date Deposited: 28 Jul 2022 03:57
Last Modified: 28 Jul 2022 03:57
URI: http://eprints.wdh.ac.id/id/eprint/1938

Actions (login required)

View Item View Item