Analisis Faktor Determinan Keluhan Musculoskeletal Disorder Pada Petugas Wilayah Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas Ii Banten

Faya Rahmanda Oktaviola Putri, . (2021) Analisis Faktor Determinan Keluhan Musculoskeletal Disorder Pada Petugas Wilayah Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas Ii Banten. STIKES WDH, Tangerang Selatan.

[img] Text
FILE COVER - DAFTAR ISI.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB)
[img] Text
FILE BAB I.pdf
Restricted to Registered users only

Download (322kB)
[img] Text
FILE BAB II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (545kB)
[img] Text
FILE BAB III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (580kB)
[img] Text
FILE BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (534kB)
[img] Text
FILE BAB V.pdf
Restricted to Registered users only

Download (181kB)
[img] Text
Faya Rahmanda - Analisis Determinan Gangguan Muskuloskeletal di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas .pdf
Restricted to Registered users only

Download (723kB)

Abstract

Ergonomi merupakan suatu ilmu yang berupaya untuk menyerasikan alat, cara, dan lingkungan kerja terhadap kemampuan, dan segala keterbatasan manusia sehingga manusia dapat berkarya secara optimal tanpa pengaruh buruk dari pekerjaanya keluhan sistem muskuloskeletal adalah masalah ergonomi yang sering dijumpai ditempat kerja. Penelitian ini menggunakan penelitian analitik observasional dengan pendekatan Kuantitatif dan desain Cross Sectional merupakan penelitian non eksperimental dalam rangka mempelajari dinamika korelasi antara faktor risiko dan efek berupa penyakit atau status kesehatan tertentu. Variabel independen dari penelitian ini adalah usia, jenis kelamin, masa kerja, kebiasaan merokok, kebiasaanolahraga, riwayat penyakit, dan postur kerja, variabel dependen adalah keluhan musculoskeletal disorder. Faktor-faktor yang berhubungan adalah variabel masa kerja dengan P Value 0,010, variabel kebiasaan merokok dengan P Value 0,036, variabel kebiasaan olahraga dengan P Value 0,020, variabel riwayat penyakitdengan P Value 0,030, variabel postur kerja dengan P Value 0,029 faktor yang tidakberhubungan adalah variabel usia dengan P Value 0,244, variabel jenis kelamin dengan P Value 0,194 berdasarkan analisis multivariat, faktor yang mempengaruhi ialah masa kerja, kebiasaan merokok, kebiasaan olahraga, riwayat penyakit, dan postur kerja. Variabel yang paling dominan ialah postur kerja melihat besarnya dampak dari posisi kerja, sebaiknya perusahaan melakukan intervesi ergonomi dengan cara menggunakan tangga besi atau gangway untuk naik ke atas kapal, atau bisa menggunakan media meeting online dan sebelum bekerja melakukan pemeriksaan medis terkait keadaan otot dan tulang pekerja (keluhan msds). Kata Kunci : Keluhan Muskuloskeletal (MSDs), Resiko Ergonomi, Rapid Entire Body Assessment (REBA). Kepustakaan : 25 (2004 – 2021)

Item Type: Other
Subjects: R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA0421 Public health. Hygiene. Preventive Medicine
Depositing User: Andika Rizky Nugraha
Date Deposited: 02 Aug 2022 05:04
Last Modified: 02 Aug 2022 05:04
URI: http://eprints.wdh.ac.id/id/eprint/1965

Actions (login required)

View Item View Item