Kajian Interaksi Obat Pada Pasien Terkonfirmasi Covid-19 Dengan Penyakit Komorbid Di Rawat Inap Rsu Kota Tangerang Selatan

Hasna Nadiya, . (2022) Kajian Interaksi Obat Pada Pasien Terkonfirmasi Covid-19 Dengan Penyakit Komorbid Di Rawat Inap Rsu Kota Tangerang Selatan. STIKES WDH, Tangerang Selatan.

[img] Text
COVER.pdf
Restricted to Registered users only

Download (571kB)
[img] Text
BAB I.pdf
Restricted to Registered users only

Download (398kB)
[img] Text
BAB II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (762kB)
[img] Text
BAB III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (550kB)
[img] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (601kB)
[img] Text
BAB V.pdf
Restricted to Registered users only

Download (291kB)
[img] Text
Manuskrip.pdf
Restricted to Registered users only

Download (537kB)

Abstract

Latar belakang: Penyakit Coronavirus 2019 (COVID-19) adalah penyakit yang dapat ditularkan melalui droplet di udara dan kontak dengan penderita secara langsung. Penyakit COVID-19 disebabkan oleh virus SARS-CoV-2. Pasien COVID-19 dengan penyakit penyerta atau komorbid memiliki tingkat kematian yang lebih tinggi dibandingkan dengan pasien tanpa penyakit bawaan. Tujuan penelitian: Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi potensi interaksi obat pada pasien COVID-19 dengan penyakit komorbid di Rumah Sakit Umum Kota Tngerang Selatan. Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Pengambilan sampel adalah semua pasien yang menderita COVID-19 dengan penyakit komorbid yang memenuhi kriteria inklusi diperoleh sebanyak 96 pasien. Kesimpulan: Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa kejadian interaksi obat dari 96 pasien COVID-19 dengan terapi penyakit komorbid yang mengalami interaksi obat sebanyak 7 (7%) kasus, dengan kejadian paling banyak terjadi pada usia diatas 65 tahun sebanyak 6 (86%) kasus, dan paling banyak terjadi pada laki-laki sebanyak 6 (86%) kasus. Kejadian interaksi obat dengan mekanisme farmakokinetik terdapat 2 (67%) kasus, interaksi farmakodinamik 1 (33%) kasus, dengan pasangan obat paling banyak dexametason dengan amlodipin. Tingkat keparahan interaksi obat COVID-19 dengan terapi penyakit komorbid paling banyak pada tingkat minor tidak ada (0%), moderat 3 (100%) kasus, mayor tidak ada (0%) kasus dengan pasangan paling banyak dexametason dengan amlodipin. Kata kunci : Interaksi obat, COVID-19, Penyakit Komorbid Referensi : Jurnal Tahun : 2021 – 2022

Item Type: Other
Subjects: R Medicine > RS Pharmacy and materia medica
Depositing User: Winda Safitri .
Date Deposited: 13 Oct 2022 01:48
Last Modified: 13 Oct 2022 01:48
URI: http://eprints.wdh.ac.id/id/eprint/2624

Actions (login required)

View Item View Item