Tri Sulistyorini, . (2019) Pola Peresepan Obat Asma Pada Pasien Asma Anak di Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Ibu Dan Anak Dhia tangerang Selatan Periode Juli 2017 – Desember 2018. STIKES WDH, Tangerang Selatan.
Text
COVER_removed (1).pdf Restricted to Registered users only Download (453kB) |
|
Text
BAB I.pdf Restricted to Registered users only Download (86kB) |
|
Text
BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (269kB) |
|
Text
BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (118kB) |
|
Text
BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (722kB) |
|
Text
BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (75kB) |
|
Text
JURNAL KTI BU ANIS 2019.pdf Restricted to Registered users only Download (278kB) |
Abstract
Asma merupakan penyakit kronis saluran pernapasan yang ditandai oleh inflamasi, peningkatan reaktivitas terhadap berbagai stimulus, dan sumbatan saluran napas yang bisa kembali spontan. Asma pada bayi dan anak-anak memiliki angka yang lebih tinggi pada insiden dibandingkan pada orang dewasa yang meningkatkan morbiditas dan mortalitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola peresepan obat asma pada pasien asma anak di instalasi rawat jalan Rumah Sakit Ibu dan Anak Dhia Tangerang Selatan. Penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif, data diperoleh dari data rekam medis pasien asma anak rawat jalan secara retrospektif pada periode Juli 2017 – Desember 2018 di Instalasi Rawat Jalan dan Instalasi Farmasi di Rumah Sakit Ibu dan Anak Dhia Tangerang Selatan. Data yang diperoleh disajikan dalam bentuk persentase, nilai rata-rata, tabel dan grafik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas pasien adalah laki-laki sebanyak 38 orang (53,52%) dengan usia 0-2 tahun (45,07%). Jenis obat bronkodilator yang paling banyak digunakan adalah salbutamol (75,95%), kortikosteroid adalah prednison dan dexametason (50%), antihistamin yaitu cetirizin (82,14%), mukolitik yaitu ambroxol (51,72%), analgetik antipiretik yaitu paracetamol (72,22%). Golongan obat yang paling banyak digunakan yaitu bronkodilator (35,29%). Bentuk sediaan obat yang paling banyak diresepkan adalah sirup (33,48%). Jumlah obat dalam resep yang paling banyak diresepkan yaitu 2 macam obat (32,39%). Berdasarkan hasil penelitian, dapat diperoleh kesimpulan bahwa pasien asma anak yang tertinggi yaitu jenis kelamin laki-laki dan usia 0-2 tahun. Obat yang paling banyak digunakan salbutamol, prednison dan dexametason, cetirizin, ambroxol, dan paracetamol, golongan obat adalah bronkodilator, dan bentuk sediaan sirup. Kata Kunci: Pola peresepan, Obat, Asma, Pasien Asma Anak.
Item Type: | Other |
---|---|
Subjects: | R Medicine > RS Pharmacy and materia medica |
Depositing User: | Andika Rizky Nugraha |
Date Deposited: | 23 Apr 2021 07:42 |
Last Modified: | 24 Apr 2021 05:38 |
URI: | http://eprints.wdh.ac.id/id/eprint/328 |
Actions (login required)
View Item |