Devi Novita, . (2019) Hubungan Budaya K3 Dengan Keselamatan Kerja Pada Pekerja Kontruksi Proyek Pembangunan Mall Ciputra Citra Raya Cikupa Tangerang Di Pt. Tatamulia Nusantara Indah Tahun 2019. STIKES WDH, Tangerang Selatan.
Text
COVER DEVI.pdf Restricted to Registered users only Download (772kB) |
|
Text
BAB I.pdf Restricted to Registered users only Download (174kB) |
|
Text
BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (288kB) |
|
Text
BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (404kB) |
|
Text
BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (382kB) |
|
Text
BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (88kB) |
|
Text
MANUSKRIP.pdf Restricted to Registered users only Download (382kB) |
Abstract
Berdasarkan data Pada tahun 2006 hingga tahun 2008 terjadi peningkatan jumlah kasus kecelakaan kerja yaitu tahun 2006 terdapat 544 kasus, tahun 2007 meningkat menjadi 1.165 kasus, dan disusul pada tahun 2008 yaitu dengan jumlah 2.307 kasus kecelakaan kerja, tahun berikutnya mengalami penurunan. Namun pada tahun 2015 mengalami peningkatan yang signifikan yaitu setiap hari terjadi sekitar 6.000 kecelakaan kerja yang mengakibatkan korban fatal, dan lebih dari 2 juta pekerja meninggal akibat kecelakaan atau penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan setiap tahunnya (ILO, 2017). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara komitmen top managemen, peraturan dan prosedur K3, komunikasi pekerja, keterlibatan pekerja, lingkungan kerja dengan keselamatan kerja. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif analitik dengan menggunakan desain penelitian cross sectional yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen, data yang dikumpulkan dengan cara menggunakan kuesioner. Jumlah sampel sebanyak 85 orang pada pekerja kontruksi. Dari hasil penelitian tidak ada komitmen top managemen 63 (74,1%), peraturan dan prosedur K3 cukup 52 (61,2%), komunikasi pekerja cukup 44 (51,8%), keterlibatan pekerja cukup 33 (38,8%), lingkungan kerja cukup 42 (49,4%) dan keselamatan kerja tidak pernah 69 (81,2%). Hasil uji statistik chi square pada variabel komitmen top managemen diperoleh nilai (p-value = 0,472, > 0,05) maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara komitmen top managemen dengan keselamatan kerja, chi square pada variabel peraturan dan prosedur K3 diperoleh nilai (p-value = 0,449, > 0,05) maka tidak ada hubungan yang signifikan antara peraturan dan prosedur K3 dengan keselamatan kerja, chi square pada variabel komunikasi kerja diperoleh nilai (p-value = 0,847, > 0,05), variabel keterlibatan kerja (p-value = 0,854, > 0,05) dan pada variabel lingkungan kerja diperoleh nilai (p-value = 0,702, > 0,05) maka semuanya dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara komitmen top managemen, peraturan dan prosedur K3, komunikasi kerja, keterlibatan kerja dan lingkungan kerja dengan keselamatan kerja. Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan tentang pentingnya budaya K3 dalam setiap pekerjaan kontruksi untuk dapat meminimalisir atau menekan kecelakaan kerja. Kata kunci : Budaya K3, keselamatan kerja
Item Type: | Other |
---|---|
Subjects: | R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA0421 Public health. Hygiene. Preventive Medicine |
Depositing User: | Andika Rizky Nugraha |
Date Deposited: | 16 Jun 2021 07:02 |
Last Modified: | 16 Jun 2021 07:02 |
URI: | http://eprints.wdh.ac.id/id/eprint/540 |
Actions (login required)
View Item |