Analisis Kualitatif Dan Kuantitatif Kandungan Boraks Pada Cincau Hitam Yang Beredar Di Tangerang Selatan Dengan Metode Asidimetri

Hasna Yuliani, . (2018) Analisis Kualitatif Dan Kuantitatif Kandungan Boraks Pada Cincau Hitam Yang Beredar Di Tangerang Selatan Dengan Metode Asidimetri. STIKES WDH, Tangerang Selatan.

[img] Text
lembar persetujuan.pdf
Restricted to Registered users only

Download (566kB)
[img] Text
Latar Belakang FIX .pdf
Restricted to Registered users only

Download (207kB)
[img] Text
tinjauan pustaka.pdf
Restricted to Registered users only

Download (274kB)
[img] Text
metodelogi penelitian.pdf
Restricted to Registered users only

Download (192kB)
[img] Text
hasil dan pembahasan.pdf
Restricted to Registered users only

Download (333kB)
[img] Text
kesimpulan dan saran.pdf
Restricted to Registered users only

Download (148kB)
[img] Text
jurnal.pdf
Restricted to Registered users only

Download (251kB)

Abstract

Di negara Indonesia boraks sudah digunakan sebagai bahan pengawet makanan. Dari hasil pengujian sampel di laboratorium Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) yang dilakukan pada tahun 2011 mencakup wilayah Bandar Lampung, Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Mataram, dan Makassar telah dilakukan pengambilan sampel dan pengujian laboratorium sejumlah 20,511 sampel pangan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya kandungan boraks dalam cincau hitam yang beredar di Tangerang Selatan.Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif di laboratorium untuk mendeteksi kandungan boraks pada cincau hitam. Proses pengambilan sampel cincau hitam diambil dari pedagang kaki lima, pasar dan supermarket yang beredar di Tangerang Selatan. Teknik dalam pengambilan sampel yaitu total sampling yang diambil secara acak dan memiliki 10 sampel yang ada di Tangerang Selatan. Hasil penelitian boraks pada cincau hitam yang beredar di Tangerang Selatan terdapat 6 sampel dari 10 sampel yang mengandung bahan pengawet dan bahan tambahan lainnya pada uji pembusukkan sedangkan pada uji nyala terdapat 4 sampel dari 10 sampel yang mengandung boraks dan menunjukkan warna nyala api hijau,biru dan biru kehijauan dan pada titrasi asidimetri terdapat 10 sampel mengandung boraks yang menunjukkan warna merah kehitaman karena pada saat titrasi berubah warna dari kuning menjadi merah. Batas aman boraks didalam tubuh adalah 1000 mg/kg.Menurut Saparinto dan Hidayat (2006) dosis tertinggi boraks yaitu 10 gram/kg – 20 gram/kg orang dewasa dan 5 gram/kg anak-anak. Berdasarkan data tersebut dibandingkan dengan data penelitian yaitu kadar tertinggi boraks sebanyak 33,6 gram/kg dan kadar terendah sebanyak 22,3 gram/kg. Cincau hitam yang beredar di Tangerang Selatan mengandung boraks dan bahan tambahan lainnya yang memiliki kadar boraks melebihi dosis orang dewasa dan anak tetapi tidak melebihi batas aman boraks didalam tubuh. Kata kunci: Cincau hitam, boraks Referensi : 5 Jurnal Tahun : 1984–2017

Item Type: Other
Subjects: R Medicine > RS Pharmacy and materia medica
Depositing User: Andika Rizky Nugraha
Date Deposited: 05 Jul 2021 03:39
Last Modified: 05 Jul 2021 03:39
URI: http://eprints.wdh.ac.id/id/eprint/609

Actions (login required)

View Item View Item