Evaluasi Penggunaan Antibiotik Profilaksis Cefazolin Pada Pasien Operasi Di Rumah Sakit Premier Bintaro Periode Juli – Desember 2017

Nurul Chasanah, . (2019) Evaluasi Penggunaan Antibiotik Profilaksis Cefazolin Pada Pasien Operasi Di Rumah Sakit Premier Bintaro Periode Juli – Desember 2017. STIKES WDH, Tangerang Selatan.

[img] Text
COVER.pdf
Restricted to Registered users only

Download (433kB)
[img] Text
BAB I.pdf
Restricted to Registered users only

Download (110kB)
[img] Text
BAB II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (167kB)
[img] Text
BAB III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (137kB)
[img] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (141kB)
[img] Text
BAB V.pdf
Restricted to Registered users only

Download (78kB)
[img] Text
MANUSKRIP.pdf
Restricted to Registered users only

Download (178kB)

Abstract

Antibiotik profilaksis adalah antibiotik yang digunakan oleh pasien yang belum terkena infeksi, tetapi diduga mempunyai peluang untuk mendapatkan infeksi, atau bila terkena infeksi akan memiliki dampak buruk bagi pasien. Operasi adalah tindakan invasif dengan membuka bagian tubuh untuk perbaikan. Penggunaan antibiotik profilaksis diperlukan karena terbukti dapat mencegah atau mengurangi kejadian infeksi. Penggunaan antibiotik secara rasional merupakan penggunaan antibiotik yang tepat pasien, tepat obat, tepat indikasi, tepat dosis, tepat waktu pemberian, dan tepat lama pemberian. Ketidaktepatan pemilihan antibiotik, indikasi, dosis, waktu pemberian, lama pemberian, serta rute pemberian penyebab tidak tepat pengobatan infeksi dengan antibiotik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi penggunaan antibiotik profilaksis cefazolin pada pasien operasi di Rumah Sakit Premier Bintaro periode Juli – Desember 2017. Penelitian ini bersifat non eksperimental dengan pengambilan data secara retrospektif dan dianalisa dengan deskriptif kuantitatif. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah sakit Premier Bintaro dari bulan April – Mei. Populasi penelitian ini 548. Sampel diambil dengan metode purposive sampling. Sampel adalah rekam medik pasien operasi yang menggunakan cefazolin sebagai antibiotik profilaksis. Sampel yang didapat 231 sampel. Instrument pengumpulan data menggunakan ceklist ketepatan penggunaan antibiotik profilaksis yang diisi oleh peneliti. Hasil penelitian ini menunjukkan presentasi tertinggi usia pasien adalah usia dewasa (18-40) tahun sebanyak 45,9%, tepat indikasi penggunaan 100%, tepat dosis 99,1 %, tepat waktu pemberian 77,5%, tepat lama pemberian 93,5%, tepat rute pemberian 100 %. Kesimpulan dari penelitian ini adalah masih adanya ketidaktepatan dalam pemberian antibiotik profilaksis cefazolin pada pasien operasi dalam hal dosis, waktu pemberian, dan lama pemberian. Kata kunci : antibiotik profilaksis, pasien operasi, rumah sakit

Item Type: Other
Subjects: R Medicine > RS Pharmacy and materia medica
Depositing User: Andika Rizky Nugraha
Date Deposited: 13 Jul 2021 03:39
Last Modified: 13 Jul 2021 03:39
URI: http://eprints.wdh.ac.id/id/eprint/633

Actions (login required)

View Item View Item