Pengaruh Pemberian Relaksasi Otot Progresif Pada Pasien Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani Hemodialisa Di Rumah Sakit Umum Daerah Balaraja Kabupaten Tangerang

Heru Firmansyah, . (2021) Pengaruh Pemberian Relaksasi Otot Progresif Pada Pasien Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani Hemodialisa Di Rumah Sakit Umum Daerah Balaraja Kabupaten Tangerang. STIKES WDH, Tangerang Selatan.

[img] Text
COVER.pdf
Restricted to Registered users only

Download (407kB)
[img] Text
BAB I.pdf
Restricted to Registered users only

Download (138kB)
[img] Text
BAB II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (328kB)
[img] Text
BAB III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (145kB)
[img] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (185kB)
[img] Text
BAB V.pdf
Restricted to Registered users only

Download (222kB)
[img] Text
BAB VI.pdf
Restricted to Registered users only

Download (113kB)
[img] Text
MANUSKRIP.pdf
Restricted to Registered users only

Download (142kB)

Abstract

Gagal ginjal kronik merupakan gangguan fungsi renal yang progresif dan irreversible dimana kemampuan tubuh gagal untuk mempertahankan metabolisme dan keseimbangan cairan dan elektrolit yang menyebabkan uremia. Kehilangan fungsi ginjal menyebabkan penderitanya harus melakukan terapi hemodialisa untuk seumur hidupnya Hal ini menyebabkan timbulnya masalah psikologis seperti stres, ansietas, hingga depresi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengevaluasi perbedaan tingkat depresi sebelum dan sesudah diberikan intervensi relaksasi otot progresif pada pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa rutin. Relaksasi otot progresif dilakukan selama enam kali pertemuan dalam tiga minggu. Penelitian ini menggunakan metode quasi eksperiment dengan 48 responden di unit hemodialisa Rumah Sakit Umum Daerah Balaraja Kabupaten Tangerang, dianalisis menggunakan uji fisher significance. Hasil penelitian ini menjawab hipotesis, ditunjukkan dengan penurunan responden yang mengalami depresi dari sebanyak 95% yang mengalami depresi sebelum intervensi menjadi sebanyak 13% (p-value<0,05) setelah dilakukan intervensi. Maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh pemberian relaksasi otot progresif pada pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa dilihat dari tingkat depresi. Saran dari hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi dalam peningkatan asuhan keperawatan untuk mencegah dan mengatasi tingkat depresi pada pasien dengan hemodialisa. Kata kunci : gagal ginjal kronik, hemodialisa, depresi, relaksasi otot progresif Kepustakaan : 20 Sumber (2010 – 2020)

Item Type: Other
Subjects: R Medicine > RT Nursing
Depositing User: Winda Safitri .
Date Deposited: 20 Aug 2021 07:21
Last Modified: 20 Aug 2021 07:21
URI: http://eprints.wdh.ac.id/id/eprint/751

Actions (login required)

View Item View Item